NORDIC-CIRCUS – Jepang, sebuah negara yang kaya akan tradisi dan budaya, juga terkenal dengan urban legend-nya yang menarik dan seringkali mengerikan. Cerita-cerita ini, yang beredar dari mulut ke mulut dan melalui media populer, seringkali mencerminkan kekhawatiran sosial dan mitos budaya yang mendalam. Berikut adalah beberapa urban legend terkenal dari Jepang yang telah menarik perhatian dan imajinasi orang-orang di seluruh dunia.

  1. Slit-Mouthed Woman (Kuchisake-onna):
    • Cerita ini mengisahkan tentang seorang wanita yang wajahnya telah disayat dari mulut hingga telinga, menciptakan senyum yang mengerikan. Menurut legenda, ia berkeliaran di malam hari dan menanyakan kepada orang-orang yang ditemuinya, “Apakah saya cantik?” Jawaban apa pun bisa berakibat fatal.
  2. Aka Manto (Red Cape):
    • Aka Manto adalah hantu yang dikatakan muncul di toilet umum, menawarkan korban pilihan antara kertas toilet merah atau biru. Pilihan salah satu warna akan membawa konsekuensi mengerikan. Legenda ini mungkin merupakan simbolisasi ketakutan akan ruang-ruang publik dan privasi.
  3. The Girl from the Gap (Hashima no Kozo):
    • Urban legend ini berbicara tentang sosok anak kecil yang bersembunyi di celah-celah, seperti celah antara furnitur, dan mengajukan pertanyaan kepada mereka yang melihatnya. Jika seseorang menjawab, mereka akan ditarik ke dalam dunia lain. Cerita ini menggambarkan ketakutan akan kehilangan dan ruang yang tidak dikenal.
  4. Teke-Teke:
    • Legenda urban ini menceritakan tentang hantu wanita yang terputus bagian bawah tubuhnya, bergerak dengan tangan dan siku, mengeluarkan suara “teke-teke” saat ia merayap. Teke-Teke akan memburu siapa saja yang melihatnya, menebas korban hingga terbelah seperti dirinya.
  5. Okiku’s Doll:
    • Cerita ini berasal dari boneka yang rambutnya terus tumbuh seperti halnya manusia. Boneka ini dikaitkan dengan semangat gadis yang meninggal sebelum waktunya, dan dipercaya menyimpan esensi dari nyawanya.

Kesimpulan:
Urban legend Jepang sering kali lebih dari sekedar cerita-cerita untuk menakut-nakuti; mereka adalah jendela ke dalam psikologi kolektif budaya dan mengandung unsur-unsur sejarah, moral, dan filsafat. Mereka juga bertindak sebagai peringatan, mengingatkan masyarakat akan bahaya yang mungkin mengintai di sudut-sudut gelap dan dalam keputusan sehari-hari. Meskipun hanya fiksi, kekuatan cerita ini terletak pada kemampuan mereka untuk menggugah emosi dan menimbulkan diskusi tentang nilai-nilai budaya dan kepercayaan.