NORDIC-CIRCUS – Cut Nyak Meutia, pahlawan nasional Indonesia, adalah simbol ketangguhan dan keberanian wanita Aceh dalam melawan penjajah. Lahir di Aceh pada tahun 1870, Meutia adalah sosok penting dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda di tanah Rencong.

Meutia memulai perannya dalam perjuangan ketika menikah dengan Teuku Muhammad atau Teuku Cik Tunong. Mereka bersama-sama berjuang dalam menghadapi Belanda yang mencoba menguasai Aceh. Setelah kematian suaminya dalam pertempuran, Meutia tidak menyerah, melainkan terus memimpin dan menginspirasi rakyat Aceh untuk melawan penjajah.

Pada tahun 1899, ia menikah lagi dengan Panglima Polim, salah satu pemimpin perlawanan Aceh yang berpengaruh. Bersama suami keduanya, ia mengorganisir pasukan dan melancarkan serangan-serangan strategis terhadap Belanda. Namun, setelah suaminya wafat, Meutia terus berjuang dengan gigih. Wanita yang dikenal dengan nama Tjoet Nyak Dien ini bahkan mengambil alih kepemimpinan militer dalam perlawanan.

Ketangguhannya dalam memimpin pasukan dan keberaniannya di medan perang membuat namanya ditakuti oleh Belanda. Meutia menggunakan strategi gerilya dan melakukan serangan mendadak yang menjadi mimpi buruk bagi penjajah. Ia menjadi simbol perlawanan wanita dan inspirasi bagi banyak generasi setelahnya.

Pada tahun 1910, dalam sebuah pertempuran di Paya Cicem, Meutia tertangkap oleh Belanda dan akhirnya gugur sebagai martir. Meskipun demikian, semangatnya tidak pernah padam dan terus membara di hati rakyat Aceh dan seluruh Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengakui perjuangannya dengan memberikan gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 2 Mei 1964 melalui Keputusan Presiden No. 106 Tahun 1964. Untuk menghormatinya, nama Cut Nyak Meutia diabadikan dalam berbagai bentuk, seperti pemberian nama jalan, sekolah, dan bahkan mata uang.

Cut Nyak Meutia tidak hanya mewakili semangat perempuan Aceh, tapi juga perempuan Indonesia yang tangguh dan berani. Kisah hidupnya mengajarkan kita tentang pengorbanan, keberanian, dan cinta tanah air. Ia tetap menjadi inspirasi bagi semua, terutama dalam memperjuangkan hak-hak dan martabat perempuan di Indonesia.