nordic-circus.org

nordic-circus.org – China mengulang pernyataan tegasnya terhadap Taiwan, menyatakan bahwa segala usaha kemerdekaan dari pulau tersebut akan dihadapi dengan tindakan keras, termasuk ancaman penghancuran bagi mereka yang mendukung gerakan tersebut.

Pernyataan Menteri Pertahanan China:
Menteri Pertahanan China, Dong Jun, dalam pidato di forum Shangri-La Dialogue di Singapura, menegaskan kesiapan militer China untuk merespons dengan tegas terhadap setiap inisiatif pemisahan Taiwan dari China. Dong menyatakan, “Tentara Pembebasan Rakyat China selalu merupakan kekuatan yang tak terkalahkan dalam mempertahankan unifikasi nasional.”

Lebih lanjut, Dong memperingatkan, “Pasukan kami akan bertindak tegas dan kuat setiap saat untuk mengekang kemerdekaan Taiwan dan memastikan bahwa upaya itu tidak terwujud,” sambil menambahkan, “Siapa pun yang berani memisahkan Taiwan dari China akan hancur berkeping-keping dan merasakan kehancurannya sendiri.”

Reaksi terhadap Pelantikan Presiden Taiwan:
Pernyataan ini muncul setelah pelantikan Presiden Taiwan, Lai Ching-te, pada 20 Mei, yang menurut Beijing merupakan langkah separatisme yang berbahaya. Lai, dalam pidatonya, telah menyerukan China untuk menghentikan ancamannya terhadap Taipei.

Komentar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Beijing:
Juru bicara Kementerian Pertahanan Beijing, Wu Qian, menyatakan bahwa kemerdekaan Taiwan dianggap sebagai pernyataan perang. “Aktivitas separatisme yang mengupayakan kemerdekaan Taiwan merupakan ancaman nyata terbesar terhadapa perdamaian di Selat Taiwan,” ujar Wu.

Latar Belakang:
Taiwan telah mengadakan pemilihan presiden sejak tahun 1996, meskipun China mengklaim pulau tersebut sebagai bagian dari wilayahnya. Beijing telah meningkatkan latihan militer di sekitar Taiwan sebagai bentuk intimidasi.

Intervensi Amerika Serikat:
Ketegangan antara China dan Taiwan juga dipengaruhi oleh Amerika Serikat, yang telah bertemu dengan Presiden Taiwan sebelumnya, Tsai Ing-wen, dan menyediakan bantuan militer untuk Taipei. China telah berulang kali memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam urusan domestiknya.