nordic-circus.org – Terletak di tepi Laut Pedalaman Seto, Tomonoura adalah sebuah desa pesisir yang mempesona di Prefektur Hiroshima, Jepang. Desa ini tidak hanya terkenal karena pemandangannya yang indah, tetapi juga karena sejarah panjang dan budaya tradisionalnya yang masih terjaga dengan baik. Jauh dari hiruk-pikuk kota besar, Tomonoura menawarkan ketenangan yang memikat hati para pengunjung, serta pengalaman unik yang membawa mereka kembali ke masa lalu. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pesona Tomonoura sebagai tujuan wisata yang ideal untuk mereka yang ingin melarikan diri dari keramaian dan merasakan kedamaian sejati.
1. Sejarah yang Terpahat di Setiap Sudut Desa
Tomonoura adalah salah satu pelabuhan tertua di Jepang, yang telah berfungsi sebagai pusat perdagangan laut sejak zaman kuno. Desa ini mencapai puncak kejayaannya selama periode Edo (1603–1868), ketika ia menjadi pelabuhan strategis untuk kapal-kapal yang melintasi Laut Pedalaman Seto. Hingga saat ini, Tomonoura masih mempertahankan pesona kuno dengan bangunan-bangunan kayu berusia ratusan tahun, jalanan berbatu yang sempit, serta kuil-kuil bersejarah.
Salah satu daya tarik utama Tomonoura adalah Rumah Ota, sebuah bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1690. Rumah ini dulunya menjadi pusat perdagangan penting bagi pedagang yang datang dari seluruh Jepang. Kini, bangunan tersebut berfungsi sebagai museum, memberikan wawasan tentang kehidupan di Tomonoura pada masa lalu. Wisatawan yang mengunjungi tempat ini dapat merasakan atmosfer zaman Edo yang masih terasa kuat hingga sekarang.
2. Pemandangan Laut yang Menenangkan
Daya tarik Tomonoura yang tak bisa dilewatkan adalah pemandangan lautnya yang luar biasa. Terletak di perbatasan Taman Nasional Setonaikai, desa ini menawarkan panorama laut yang indah, dengan perairan tenang yang menghadap ke pulau-pulau kecil di kejauhan. Matahari terbenam di Tomonoura terkenal akan keindahannya, dengan langit yang berubah menjadi gradasi warna oranye dan merah di atas laut yang tenang, menciptakan suasana magis yang menenangkan.
Pemandangan ini telah menginspirasi banyak seniman dan pembuat film, salah satunya adalah Studio Ghibli, yang menggunakan Tomonoura sebagai inspirasi untuk latar dalam film “Ponyo on the Cliff by the Sea”. Pemandangan laut yang tenang dan pesona desa kecil ini tercermin dalam film tersebut, menjadikannya lebih terkenal di kalangan wisatawan yang menyukai karya-karya Studio Ghibli.
3. Budaya Lokal yang Kaya dan Terjaga
Selain sejarah dan pemandangannya yang menawan, Tomonoura juga menawarkan pengalaman budaya yang mendalam. Desa ini adalah rumah bagi banyak festival dan tradisi lokal yang telah dijalankan selama berabad-abad. Salah satunya adalah festival “Ushioni,” di mana patung sapi raksasa diarak keliling desa sebagai bagian dari upacara tradisional untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Tomonoura juga terkenal dengan produksi “homeishu,” minuman beralkohol tradisional yang terbuat dari rempah-rempah dan rempah-rempah lokal. Homeishu telah dibuat di Tomonoura selama lebih dari 1000 tahun dan dipercaya memiliki khasiat penyembuhan. Wisatawan dapat mengunjungi pabrik-pabrik kecil yang masih memproduksi homeishu secara tradisional dan mencicipi minuman unik ini.
Selain itu, pasar lokal dan restoran di Tomonoura menawarkan hidangan laut segar yang diambil langsung dari Laut Pedalaman Seto. Menikmati makanan lokal sambil memandang laut yang tenang memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
4. Kuil-Kuil Bersejarah dan Spot Spiritual
Di Tomonoura, wisatawan dapat menemukan sejumlah kuil bersejarah yang menawarkan ketenangan dan kedamaian spiritual. Salah satu kuil yang paling terkenal adalah Kuil Fukuzenji, yang dibangun pada tahun 1690. Kuil ini dikenal dengan pemandangan indah dari ruang utamanya, yang menghadap langsung ke laut dan pulau-pulau di sekitarnya. Di masa lalu, kuil ini digunakan oleh duta besar Korea sebagai tempat peristirahatan dan dianggap sebagai salah satu tempat terbaik untuk menikmati pemandangan Laut Pedalaman Seto.
Selain Kuil Fukuzenji, wisatawan juga dapat mengunjungi Kuil Nunakuma, kuil Shinto yang didedikasikan untuk dewa laut. Kuil ini menawarkan suasana yang tenang dengan pepohonan rindang dan bangunan tradisional yang indah. Mengunjungi kuil-kuil ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar tentang sejarah dan budaya Jepang, tetapi juga momen untuk merenung dan merasakan kedamaian batin di tengah keindahan alam.
5. Pelarian yang Tenang dari Keramaian
Salah satu daya tarik utama Tomonoura adalah suasana damainya. Berbeda dengan kota-kota besar di Jepang yang sibuk, Tomonoura menawarkan pelarian sempurna dari keramaian. Tidak ada gedung pencakar langit atau lalu lintas yang padat di sini—hanya ketenangan desa pesisir yang indah. Bagi wisatawan yang ingin melarikan diri dari rutinitas sehari-hari, Tomonoura adalah tempat yang sempurna untuk bersantai, menikmati keindahan alam, dan meresapi sejarah.
Banyak penginapan tradisional (ryokan) di Tomonoura yang menawarkan akomodasi dengan pemandangan laut, tempat di mana wisatawan dapat menikmati ketenangan dan keramahan lokal. Tidur di ryokan sambil mendengarkan deburan ombak di malam hari, serta menikmati hidangan tradisional Jepang yang dibuat dengan bahan-bahan lokal, akan memberikan pengalaman relaksasi yang mendalam.
Tomonoura adalah desa pesisir yang menawan dan penuh sejarah di jepang slot yang menawarkan kedamaian bagi mereka yang ingin menjauh dari kehidupan kota yang sibuk. Dengan keindahan alam yang memukau, budaya lokal yang kaya, dan warisan sejarah yang masih terjaga, desa ini memberikan pengalaman yang sangat berbeda dari destinasi wisata Jepang pada umumnya. Jika Anda mencari tempat untuk merenung, bersantai, dan menyelami keindahan serta tradisi Jepang yang autentik, Tomonoura adalah tujuan yang tidak boleh dilewatkan.